Gemppur Lempari Kantor Wali Kota dengan Telur Busuk

BEKASI, Pantura News—Sejumlah aktivis dari Gerakan Mahasiswa Pelajar Pemuda untuk Rakyat (Gemppur) melempari kantor Wali Kota Bekasi dengan telur busuk, Jumat (2/7). Aksi itu sebagai bentuk kekecewaan terkait kasus dugaan suap sebesar Rp 200 juta pejabat BPK Jawa Barat yang dilakukan pejabat Pemkot Bekasi.

DUA pejabat Kota Bekasi yang diduga pelaku suap tersebut, Kepala Bidang Aset dan Akuntansi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, HS dan Kepala Inspektorat Herry, LH, saat ini sudah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Koordinator aksi Gemppur, Indra Lesmana mengatakan, aksi protes ditujukan kepada Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad, yang seharusnya bertanggungjawab kasus suap tersebut. “Kami mendesak wali kota bertanggungjawab atas perbuatan bawahanya,” ujar Indra.

Pengunjuk rasa juga mendesak BPK Pusat mengaudit ulang keuangan daerah Kota Bekasi periode 2009 dan mendukung KPK mengusut tuntas kasus suap yang dilakukan oleh pejabat Kota Bekasi. “Kami meminta semua yang terlibat ditahan,” tegas Indra.

Aksi demo itu sempat ricuh ketika pengunjuk rasa melempari telur busuk tepat di jendela ruang kerja Mochtar Mohamad. Sejumlah polisi pamong praja tersinggung akibat tindakan tersebut. Akhirnya, adu pukul tidak terhindarkan. Pengunjuk rasa sebagian berhamburan untuk kabur. Beberapa perangkat demonstrasi disita, seperti bendera berwarna merah.

Juru bicara Pemerintah Kota Bekasi, Endang Suharyadi mengatakan, perkara suap yang dilakukan Herry Suparjan dan Herry Lukmanto Hari adalah kewenangan KPK untuk menyidik. “Kami tidak tahu menahu, soal proses hukum adalah kewenangan KPK,” katanya. Pantura News